Diklat Dewan Ambalan
BALINDRA ADI RAJASA
SMK Ma’arif 4-5
Tambakboyo
Sabtu, 7 Nopember 2015. Semua Persiapan Telah
dilaksanakan, Pembukaan DIklat Pun Dilaksanakan Tepat Jam 09.00. Namun sebelu
Itu semua peserta Diklat harus menjalani tes pengetahuan materi kepramukaan dan
tes psikologi. Dari tes ini diharapkan dapat diketahui tingkat pengetauan
peserta dan yang lebih penting adalah seberapa serius Para peserta diklat ini
menjalani kegiatannya. Diklat kali ini kami menggunakan system “Nomaden” atau “fly
camp”. Karena salah satu sasaran pencapaian diklat adalah membentuk ketahanan
fisik anggota dan peningkatan kecepatan pergerakan lapangan. Pertimbangan lain
juga dengan system Nomaden dapat menambah respek anggota terhadap lingkungan.
Titik sasaran
pertama yang kami tuju adalah Sumber Air Desa Klutuk kecamatan Tambakboyo.
Sumber air ini merupakan sumber yang menyuplai kebutuhan air bersih untuk
beberapa Desa di kecamatan Tambakboyo. Klutuk, Dasin, Pabeyan, Gadon juga untuk
Desa Tambakboyo. Disini kamiu mencoba memberikan pengertian kepada anggota arti
penting Sumber Air bagi Manusia dan seberapa penting Daerah tangkapan air hujan
bagi kelangsungan sumber air itu sendiri. kami juga meminta Peserta untuk
melakukan pengamatan sederhara juga melakukan wawancara kepada masyarakat
sekita tentang sumber Air desa klutuk.
Selepas Sholat
Dhuhur dan makan siang Kami melanjutkan Perjalanan kearah selatan. Titik
sasaran selanjutnya adalah Sumber Air Galboro Desa Cokrowati. Melitasi daerah
tangkapan air hujan (Cathment Area). Panas, sepanjang jalan kami melintasi
tegal (perkebunan) warga yang banyak di biarkan bero. Hanya yang dekan dengan
sumber air saja yang masih tampak hijau. Memang ini ciri khas kawasan karst.
Karena lapisan tanah disini tipis.
Galboro
termasuk Dusun Baru di desa cokrowati sehingga belum banyak masyarakat yang
tinggal disini. Rumah antar warga pun masih berjauhan. Meski fasilitas listrik
sudah ada disini. Namun untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus mengambil
dari sumber mata air dengan jarak ratusan meter dan kondisi jalan setapak
berbatu.
Lelah dan panas
perjalanan menuju galboro siang ini terbayar dengan Sejuknya air sungai yang
mengalir jernih dan pancuran dari sumber mata air yang segar untuk diminum
langsung.
Setelah kami melaksnakan pendataan Sumber air dan
melakukan pengamatan sederhana, tak lupa kami melaksanakan sholat Ashar sebelum
bergerak menuju ke Barat. Titik sasaran selanjutnya adalah bendungan Air Desa
Cokrowati
Jam 17.05, kami
tiba di Bendungan Desa Cokrowati. Mendung sudah mulai Nampak di langit selatan.
Mungkin sebentar lagi hujan. Kami memberikan instruksi kepada semua peserta
untuk segera melakukan pendataan. Menaksir luas bendungan, mengukur lebar
sungai dan mengukur debit aliran air saat musim kemarau. Ya saat diklat ini
sebenarnya masih di musim kemarau. Sudah lama bumi tambakboyo belum di guyur
hujan. Tapi Alhamdulillah sore ini mendung menyusun di langit sebelah selatan.
10 menit untuk
melakukan pendataan, 10 menit untuk membuat tenda dan juga secepatnya masak untuk
makan malam. Semua sangga harus bias membagi tugas. Peserta kami hanya ada dua
sangga. Dan tiap sangga hanya enam anggota.
Jam 17.30 sudah
memasuki waktu Sholat Maghrib, semua Peserta dan panitia diklat melaksanakan
sholat berjamaah. Sebelum makan malam. Namun, sebelum kita makan malam bersama
sesuai kebiasaan kami. Hujan jatuh di basecamp kami ada rasa syukur, karna
telah lama kita tidak menikmati hujan turun. Dengan cepat kami menginstruksikan
semua peserta untuk memakan jas hujan. Dan akhirnya makan malam harus kita
laksanakan di tenda masing-masing.
“ Semua
Peserta…., Dalam Hitungan Kesepulah semua harus sudah siap di depan
tenda....!”. itu instruksi yang diberikan Ahmad Rofiqi, ketua pelaksana dari
kegiatan ini. Walaupun kondisi hujan merekap data dan evaluasi kegiatan tetap
kami laksanakan. Semua peserta kegiatan wajib memakai jas hujan dan membawa
senter.
Telah menjadi
motto kami dalam kegiatan adalah Safetly procedure. Hujan bukan kita yang
menentukan. Dan mata manusia tidak bias melihat dalam kegelapan. Kelemahan
manusia itu harus kita sadari dan kita antisipasi bahayanya. Jadi kami tidak
akan menyuruh adik-adik kami untuk berjalan di kegelapan tanpa penerangan.
Dengan alasan apapun. Kerena kami tidak ingin membentuk adik-adik kami menjadi
orang yang konyol.
30 menit waktu
yang kami berikan kepada peserta untuk melakukan perekapan data yang siang tadi
sudah diambil. Kemudian menjadikannya sebuah deskripsi. Deskripsi ini yang akan
mereka jadikan bekal untuk presentasi hasil pendataan. Satu persatu mereka
harus mempresentasikan hasil pendataan sesuai job discripsi yang menjadi
tanggung jawab mereka.
Untung saja dekat
Basecamp kami ada gubuk kecil sehingga kami mengarahkan semua peserta untuk
menuju gubuk kecil tersebut sehingga perekapan data dapat kita lakukan di luar
tenda.
Setalah
perekapan dan presentasi ternyata hujan telah sepenuhnya reda. Sehingga kami
mempersilahkan semua peserta untuk melepaskan jashujan dan menginstruksikan
mereka untuk memakai seragam pramuka lengkap sebelum kita laksanakan evaluasi
kegiatan.
Banyak sekali
evaluasi yang dilakukan panitia terhadap calon-calon anggota Dewan Ambalan
Balindra Adi Rajasa. Kekompakan Tim yang masih belum solid, penguasaan materi
dan skil. Tak lupa pemberian motifasi dilakukan aleh panitia.
Jam 10.30,
karena tadi kita belum sholat Isya’. Akhirnya kita melaksanakan sholat Isya’
berjamaah sebelum semua harus tidur. Karena perjalanan besuk masih melelahkan.
Jam 00.10
“Begini Cara kerja Kalian…” suara keras Abu naim, Ketua Dewan Ambalan terlontar
saat evaluasi kegiatan Panitia. Eveluasi memang dilaksanakan agak jauh dari
tenda peserta. Sehingga suara keras sang ketua Dewan tidak terdengar oleh
peserta diklat. Ternyata Suara keras itu adalah awal dari prosesi pelantikan
Penegak Ambalan bagi panitia inti. Pelantikan yang sempat tertunda itu ternyata
di laksanakan bersamaan dengan diklat calon anggota baru Dewan Ambalan.
Prosesi pelantikan
ini cukup mengharukan walaupun hanya sederhana. Pelantikan di laksanakan Oleh
Pembina Pramuka pangkalan Gudep SMK Ma’arif 4-5 Tambakboyo di damping oleh Kak
Kasrofi dan Kak Tain yang juga merupakan Alumni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar